Jumat, 17 Juli 2015

Happy Eid Mubarak

Senyum menawan tersimpul manis dibibir, salam hangat memberikan kedamaian melalui setiap perbedaan, pelukan tanda kasih tanpa rasa pamrih.
Hari yang indah untuk dilewatkan begitu saja, dimana saat yang indah untuk melihat orang-orang merayakan kebebasannya setelah sebulan menjalani ibadah puasa dan hari ini dimana saatnya melihat semua orang berpelukkan serta memberikan senyuman hangat dan saling bermaafan.

Hari ini aku merayakan hari bermaafan yang dimana selalu disebut "Hari Raya Idul Fitri", mungkin aku bukan beragama muslim, namun keluarga ku merayakannya sehingga aku pun ikut merayakannya, hangat rasanya dapat berkumpul bersama saudara-saudaraku. Kami saling tertawa berpelukkan serta saling berbagi cerita dan tidak mengingat waktu dan tahun ini adalah tahun pertama kami merayakan Lebaran tanpa opa terkasih, namun hal itu tidak menyurutkan antusias kami menyambut Lebaran.

Namun, tahukah kalian? sekalipun kami merayakan Lebaran sebenarnya banyak dari antara kami (saudaraku) yang bukan muslim, namun kami tetap merayakannya bersama? Aku percaya bahwa sebuah perbedaan bukanlah alasan suatu keluarga tidak dapat bersatu, kami mungkin memiliki banyak perbedaan, kami berbeda keyakinan, kami berbeda pendapat, berbeda usia, dan masih banyak perbedaan lainnya, namun itu bukan alasan kami untuk saling membenci, kami ada karena kasih, maka kami akan tetap bersama karena "Kasih" diantara kami.

Sesungguhnya suatu keluarga dapat bersatu bukan karena apa kesamaan mereka, namun apa perbedaan mereka. Perbedaanlah yang dapat mempersatukan seseorang, dan sebuah keluarga dengan perbedaan asal ada "KASIH" didalamya maka apapun tidak dapat memisahkan kami.
Kasih adalah hal yang terutama  dalam terbentuknya suatu keluarga. 
"Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." -Kolose 3:14

Aku tahu terkadang sangatlah sulit menerima sebuah perbedaan namun percayalah perbedaan membuat seseorang semakin intim, karena sekalipun banyak perbedaan diantara kita berjuta-juta umat manusia, kita dapat dipersatukan karena kasih. 
Sekalipun dunia kehilangan kasihnya, jangan biarkan kita kehilangan kasih itu sendiri, karena sesuatu yang baik dimulai dari diri kita sendiri.


Happy Eid Mubarak 1463H!

Mohon maaf lahir dan batin yaaa...

Selasa, 14 Juli 2015

Haters gonna hate and hate ~

Dari waktu ke waktu aku mencoba memahami apa sebenarnya keuntungan dari kehidupan ini? atau bagaimana aku menjalani kehidupan ini, lalu semakin hari aku semakin larut dalam himpitan serta makian dan hinaan yang mencerca segala aspek dalam kehidupan ku.
Aku bertanya dalam hati haruskah aku lari dan pergi sehingga dapat menutupi wajah ku dengan tidak memiliki kehidupan, andai aku bisa dan mampu pergi tanpa orang ketahui dan menghilang tanpa jejak, namun rasanya itu semua tidak mungkin dapat dilakukan.
Malam demi malam kulalui namun semakin hari semakin terasa sesak dengan segala hinaan serta tatapan dan pertanyaan-pertanyaan yang menhujani ku,
Namun karena setiap kesesakan itu membuat ku semakin kuat serta semakin sadar bahwa inilah kehidupan, kehidupan yang mungkin sangat sulit untuk dijalani, namun jika ini mudah maka ini bukanlah sebuah kehidupan.

Mereka diluar sana sibuk dengan apa yang terjadi didalam keluarga ku yang mungkin jauh dari sempurna, tanpa mereka sadari bahwa sesungguhnya kehidupan mereka sendiri mulai berbau karena kebusukan mereka sendiri.

Yaaa, aku memang bukanlah Tuhan yang dapat menghakimi mereka yang telah menginjak sampai keatas kepala ku, mereka membuat ku belajar untuk tidak percaya kepada manusia, karena tidak akan ada seorang sahabat sejati didunia ini.
Semakin hari semakin ku tahu bahwa setiap harinya didalam kehidupan penuh dengan segala gejolak-gejolak kecil hingga yang besar, hanya yang kuatlah yang mampu bertahan dan yang lemah akan menjadi satu dengan dunia ini dan menghilang menjadi satu dengan kefanaan dunia ini.

Aku berpegang pada hal yang mungkin tidak terlihat namun terasa sangat nyata yaitu Tuhan, yang mampu membuat ku merasa damai ketika mengingat serta menyebutnya Abba.
Ketika aku mulai tidak paham biarlah angin membawa doa ku kepada Tuhan, serta hatiku tetap tenang dalam keheningan malam yang penuh dengan kehangatan.

Tuhan memampukan ku melangkah ketika aku tak mampu berdiri, serta memampukanku berdoa ketika bibir membeku karena perasaan yang membuatku getir,
Dia menjadikan ku permata pada saat yang tepat, air mata ku adalah bukti dari setiap kesesakan yang diakhiri dengan kemenangan.

Pada akhirnya beencilah diriku karena apa adanya diriku, karena aku akan belajar mengasihi mu.
Hinalah aku hingga dirimu merasa puas, karena aku tetap mendoakan mu
Rendahkanlah aku serendah-rendahnya, karena pada saatnya Tuhan yang akan mengangkat aku

Aku tidak paham akan rencana Tuhan yang penuh misteri, yang aku pahami hanyalah bagaimana menjalaninya dengan tetap mengucap syukur.

dan akhirnya orang yang membenci diriku akan tersenyum karena keberhasilanku, dan kerasnya kehidupan akan luluh karena jerih lelahku, dan semuanya tidak aka sia-sia karena Tuhan bersama ku.

"Rejoicing in hope; patient in tribulation; continuing instant in prayer;" -Romans 12:12

"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunla dalam doa!" -Roma 12:12