Kamis, 06 Agustus 2015

Lihatlah ...

Jantung berdetak dengan cepat
Nadi berdenyut dengan kencang
Derup langkah kaki semakin besar
Waktu berjalan tanpa henti
tik tok tik tok tik tok
Tidak ada kesempatan
Sekaranglah waktunya, tidak ada lagi kesempatan
Sekaranglah saatnya

Cermin menjadi pengingatku akan kekanakan ku
Aku yang menangis ketika terjatuh,
Aku yang tidak tahu apa itu pisau,
Aku yang hanya mampu tertawa tanpa beban, 
Aku yang hanya asal berjalan,
Aku yang menyukai wangi mama,
Namun sekarang...
Setiap kali aku berkaca aku melihat sesosok gadis yang telah berbeda,
sesosok gadis yang kini telah bertumbuh,
mulai terbentuk garis-garis halus diwajahnya
kehidupan telah mengukir sejarah dalam raut wajah gadis dicermin
dahulu aku tidak pernah tau apa yang benar dan yang baik
 sekarang aku mengerti kesempatan-kesempatan mana yang harus ku ambil
sekarang aku mengerti kemana harus melangkah
sekarang aku mampu memahami berjalan diatas duri
sekarang aku mampu melangkah tanpa bimbang
sekarang aku mampu bangkit saat terjatuh dan menghapus air mataku sendiri
sekarang aku mengerti menyesal tidaklah berguna

tik tok tik tok tik tok
lamunan ku membuyar, 
waktu terus berjalan
aku tidak lagi dapat bersantai
tidak penting bagaimana aku dahulu,
bagaimana aku dapat bertahan,
yang terpenting sekarang semuanya telah berubah,
sekarang aku harus berlari, berlari secepat mungkin,
merubah apa yang mampu aku rubah
karena belum terlambat,
tidak pernah ada kata terlambat,
Mencintai dan dicintai adalah alasan ku bertahan,
melihat serta merasakan mereka membuat ku mampu dan harus bisa
bukan hanya sekedar bertahan namun berjuang,
berjuang hingga keringat ini berwarna merah,
hingga kaki ini tak mampu melangkah,
hingga tangan ini tidak mampu menggenggam,
serta mata tak lagi mampu memandang
Lihatlah dari saat ini 
Pandanglah dan perhatikanlah
akan ada perubahan yang terjadi
cermatilah dengan saksama
Jiwa yang lelah akan bangkit
Hati yang menangis akan tersenyum

Hanya...
Perhatikanlah bersama dengan waktu apa yang akan terjadi
tersenyumlah karena kau akan bangga
terbakarlah dengan api kecemburuan mu karena penyesalan mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar