Minggu, 31 Desember 2017

A New Chapter of Life 2018

Keanggunan sang malam kembali menyeruak, memancarkan dirinya dalam keindahan bulan dan bintang yang berbinar berhiaskan kerlap kerlip lampu yang menyala, membentuk suatu dekorasi indah diangkasa dengan suara yang nyaris membuat telinga berderit.
Aku kembali dengan pengharapan akan hari esok yang sama besarnya seperti akhir tahun sebelumnya, dengan ketidakpastian akan hari esok, namun tetap percaya pada setiap harapan yang tersisa.  
Aku memandang dalam gelap setiap memori yang terukir dengan indah dalam benak.
ditahun ini aku belajar banyak hal yang bahkan jika kembali dilihat banyak hal terjadi.
Kehidupan yang penuh misteri masih terus ku jalani dan masih terus ku telusuri. Tidak pernah menyangka dapat bertahan menghadapi setiap hal sampai hari ini masih dengan senyuman dan keceriaan yang sama setiap harinya.
Ditahun ini aku belajar bagaimana mengasihi dan memberikan kehidupan yang aku miliki seutuhnya kepada orang lain, dimana setiap pemikiran diucrahkan untuk orang tersebut, dimana aku harus belajar mengaihi tanpa rasa pamrih, dimana aku belajar bahwa mengasihi tanpa pamrih adalah memberikan sebagian hati bahkan pemikiran kepada mereka, dan tidak hanya memikirkan kehidupan diri sendiri. Dari mereka aku belajar bahwa mencintai dengan tulus dapat memberikan harapan bagi orang lain.
Ditahun yang sama aku masih tetap belajar tidak ada orang yang sempurna, namun dengan setiap keterbatasan yang manusia miliki kaish merupakan salah satu car menetralisir segala hal negatif yang ada.


Setiap orang memiliki sisi gelap, ya sisi gelap yang tidak pernah diketahui oleh orang lain, dimana berbagai pemikiran akan kehidupan menjadi misteri. Ada saat dimana pemikiran yang terus bersarang menjadi luka yang tergores sangat dalam dan membuat pemikiran untuk berbuat hal konyol muncul kepermukaan, namun tidak terlaksana karena pada akhirnya aku menyadari harapan masih ada dan akan selalu ada.
Setiap tahunnya aku bersyukur masih dapat bertahan bahkan sampai sejauh ini, bukan hanya harapan yang menyadarkanku namun karena kasih Tuhan Yesus yang terus menjadi penopang serta sandaran untuk hidupku sampai saat ini.
Ketidak sempuranaan yang kumiliki sampai saat ini tidak menjadi sesuatu yang membuat kasih-Nya menjauh.



Aku mengingat setiap rekam jejak perjalanan
Aku mengingat setiap melodi yang berputar mengiringi perjuangan

Aku menari dalam kegelapan 
Aku menangis dalam kesunyian

Aku tersungkur namun kembali berpijak
Aku tersesat namun kembali berbalik

Ada tawa dalam tangisan
Ada harapan dalam kegetiran

Kesendirian menjadi sebuah candu yang meleburkan jiwa setiap insan,
yang berdiam dalam gelap menanti sebuah angan yang tak tersentuh oleh kenyataan

Kegelapan menjadi teman penghantar tidur
yang berderik dalam sunyi bagai delusi yang memabukkan

Ketika akal sehat beradu dengan hati nurani,
yang berpencar dalam anyirnya sebuah kenyataan

Terasa seperti fantasi yang menenangkan jiwa,
namun ada pendar yang mengisi kekosongan

Ada pendar yang mengubah kekelaman menjadi asa,
dengan hasrat yang menjadi tumpuan

Kembali mengulas waktu 
Waktu dimana ada tangis
Waktu dimana ada tawa 
Waktu dimana ada perjumpaan
Waktu dimana ada perpisahan
Waktu dimana gores dan luka menjadi lumrah dalam kehidupan

Namun dari waktu,
Aku belajar bagaimana kembali berdiri ketika tersungkur
Aku belajar bagaimana memaafkan dengan tulus
Aku belajar bagaimana mengasihi tanpa rasa pamrih
Aku belajar bagaimana mengerti jalan yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Kuasa

Dari waktu aku belajar,
bahwa akan ada banyak orang yang membuat mu menangis,
dan akan ada banyak orang yang mengkhianati,
namun dengan segala kepahitannya mereka membuat mu bahkan lebih kuat dari batu karang.

Dari waktu aku belajar,
bahwa akan ada banyak orang yang mengasihi mu dengan tulus,
membuat mu tetap percaya akan kebaikan yang masih tertinggal dalam dunia yang fana

Dari waktu aku belajar,
bertahan bahkan terasa lebih sulit ketika kamu hanya mengeluh,
namun bertahan akan terasa lebih mudah ketika kamu berlega hati

Setiap goresan yang terukir selama tahun 2017 merupakan pelajaran yang kembali menjadi sebuah buku yang dapat sewaktu-waktu aku buka dan pelajari kembali,

2018 adalah kertas kosong yang siap diisi dengan setiap goresan tinta kehidupan yang akan segera dijalani.

Happy New Year 2018 my dearst friends.
With Love,

Lita Vella